Rabu, 03 Juni 2020

Pembelajaran 4 Subtema 4 Cuaca, Musim, Dan Iklim

Ayo Membaca
Sore yang dinanti telah tiba. Cuaca sedikit berawan. Lani dan teman-teman pun bergegas menuju rumah Edo. Mereka ingin segera bertemu dengan Pak Tono. Mereka ingin bertanya banyak hal wacana cuaca, musim, dan iklim.

Mereka pun tiba di rumah Edo. Ternyata Pak Tono belum datang. Mereka kemudian duduk di ruang tamu
menunggu Pak Tono.

Setelah menunggu selama 10 menit, Pak Tono alhasil datang. Tetapi, baju Pak Tono agak basah. Mengapa, ya?

Halo, anak-anak. Maaf, ya, Bapak terlambat. Bapak tadi kehujanan. Bapak tidak bawa payung. Jadi, Bapak berteduh dulu.

Iya, Pak, tidak apa-apa. O, ya, nama aku Edo. Ini teman-teman saya.

Wah, kebetulan sekali. Itu referensi wacana perubahan cuaca.

Iya. Beberapa hari ini cuaca cepat berganti. Tetapi kini lebih sering hujan.

Iya, betul. Di sini cuaca cerah. Ternyata, di tempat lain, hujan.

Di sini pun, cuaca sanggup berubah-ubah.

Kami bahagia sekali bila boleh bertanya kepada Bapak.

Kalian boleh bertanya apa saja yang ingin kalian ketahui. Tapi, dengarkan dulu klarifikasi Bapak baik-baik.

Perbedaan antara Cuaca, Musim, dan Iklim
Kita sering mendengar orang menyebutkan istilah cuaca, musim, dan iklim. Namun, banyak yang masih gundah wacana perbedaannya.

Cuaca, musim, dan iklim merupakan keadaan udara di wilayah tertentu. Cuaca diamati pada suatu wilayah yang kecil dan waktu yang singkat. Cuaca ini diamati harian dan sanggup berubah setiap harinya. Kadang-kadang pada hari yang sama, cuaca sanggup berubah. Cuaca harian biasanya dilambangkan dengan simbol berikut.
 Mereka ingin segera bertemu dengan Pak Tono Pembelajaran 4 Subtema  4 Cuaca, Musim, dan Iklim
Musim yaitu keadaan cuaca yang paling sering terjadi di waktu tertentu. Saat ekspresi dominan hujan yaitu pada waktu tertentu cuaca hujan sering terjadi. Musim kemarau yaitu waktu tertentu yang sedikit hujan.

Musim terjadi dalam waktu yang lebih usang daripada cuaca. Musim diamati dalam hitungan bulan. Indonesia merupakan negara tropis. Hanya terdapat dua musim: ekspresi dominan kemarau dan ekspresi dominan hujan.

Iklim yaitu kondisi rata-rata cuaca menurut waktu yang panjang. Iklim diamati dalam hitungan tahun.

Ayo Berdiskusi
Setelah Pak Tono menjelaskan, Edo dan teman-teman dibolehkan untuk bertanya. Bacalah diskusi mereka dengan saksama.
Pak Tono:Bagaimana anak-anak, siapa yang mau bertanya?
Siti:Saya, Pak. Apakah yang dimaksud dengan garis khatulistiwa?
Pak Tono:Garis khatulistiwa yaitu garis yang mengelilingi bumi. Garis ini ada di tengah Bumi. Negara kita terletak di garis tersebut.
Dayu:Apakah alasannya yaitu itu negara kita hanya mempunyai dua musim?
Pak Tono:Iya, betul, Dayu. Kita hanya mempunyai dua musim, yaitu ekspresi dominan hujan dan ekspresi dominan kemarau.
Beni:Kalau kini cuaca sering hujan berarti sudah masuk ekspresi dominan hujan, ya, Pak?
Pak Tono:Iya, Beni. Para jago harus menghitung banyaknya curah hujan setiap sepuluh hari.
Baik, kini giliran Bapak yang bertanya, ya. Bapak minta kalian menceritakan kembali isu wacana cuaca, musim, dan iklim. Siapa yang bersedia?
Edo dan
teman-teman
:Saya, Pak!

Ayo Bercerita
Sekarang giliranmu menceritakan isu wacana cuaca, musim, dan iklim. Ceritakanlah dengan kata-kata dan kalimatmu sendiri. Berceritalah di depan teman-temanmu. Ajak mereka untuk ikut bercerita secara bergiliran.
Cuaca itu keadaan udara yang diukur dalam waktu singkat. Kalau iklim dalam waktu panjang.  Cuaca, musim, dan iklim merupakan keadaan udara di wilayah tertentu.  Musim yaitu keadaan cuaca yang paling sering terjadi di waktu tertentu.

Musim terjadi dalam waktu yang lebih usang daripada cuaca. Musim diamati dalam hitungan bulan. Iklim yaitu kondisi rata-rata cuaca menurut waktu yang panjang. Iklim diamati dalam hitungan tahun.

Musim di Indonesia hanya ada dua. Musim hujan dan ekspresi dominan kemarau. Saat ekspresi dominan hujan sering terjadi. Musim kemarau hanya terjadi sedikit hujan.

Ayo Beraktivitas
Hari sudah makin sore. Cuaca yang tadinya berawan, kini berubah mendung. Sebelum hujan, Edo meminta tolong kepada teman-teman untuk membantu ibunya.

Lani dan Siti membantu mengangkat jemuran yang kering. Dayu dan Edo membantu membawa masuk sepatu yang ada di luar.

Beni dan Udin membantu mengangkat keset yang dijemur di atas pagar.

Itulah keuntungannya kita bersatu ketika mengerjakan suatu hal. Pekerjaan akan cepat selesai. Terima kasih, teman-teman. Kalian sudah meringankan pekerjaan ibu saya.

Sampaikan manfaat dan pentingnya bersatu dalam keberagaman di hadapan teman-temanmu. Ajak mereka untuk melaksanakan hal yang sama.
Bersatu dalam keberagaman sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan persatuan pekerjaan menjadi cepat selesai. Selain itu dengan persatuan juga meningkatkan rasa persaudaaran.

Didalam lingkungan sekolah, kita niscaya akan berbaur dengan siswa-siswa lain yang berasal dari kawasan yang berbeda dengan tempat kita tinggal. Mereka juga mempunyai latar belakang yang berbeda-beda ibarat agama dan dan pekerjaan orang renta mereka.
Persatuan dalam keberagaman banyak sekali manfaatnya. Beberapa diantaranya yaitu sebagai berikut.
  1. Memperluas kekerabatan kekerabatan.
  2. Menumbuhkan perilaku toleransi.
  3. Saling bertukar pemikiran dan pengalaman.
Keberagaman di sekolah membawa banyak pengalaman dan pemikiran yang sanggup digali melalui interaksi ibarat misalnya percakapan. Selain mempererat kekerabatan antar warga sekolah, keberagaman disekolah juga sanggup menunjukkan informasi-informasi gres yang dibawa oleh para penghuni sekolah yang tiba dari banyak sekali latar belakang.

Ayo Mencoba
Lani, Siti, Dayu, Beni, dan Udin bergegas pulang sebelum hujan turun. Di jalan desa, terdapat banyak lubang. Agar tidak tergenang ketika hujan, lubang tersebut ditutupi batu.

Sambil berjalan, mereka melompati bebatuan yang ada di jalan desa. Senangnya bermain lompat-lompatan

Di tengah jalan, hujan mulai turun. Udin mengajak teman-teman ke rumahnya semoga tidak kehujanan.
Udin mengajak mereka bermain lompat jauh dengan memakai matras.

Perhatikan gambar berikut!
 Mereka ingin segera bertemu dengan Pak Tono Pembelajaran 4 Subtema  4 Cuaca, Musim, dan Iklim
  1. Posisi 1. Udin melangkah menuju area tolakan.
  2. Posisi 2. Udin melaksanakan gerakan menolak dengan bertumpu pada satu kaki. Udin bertumpu pada kaki yang lebih kuat.
  3. Posisi 3. Udin melaksanakan gerakan melayang. Kaki tumpuan lurus ke belakang. Kaki yang bukan tumpuan ditekuk ke depan.
  4. Posisi 4. Udin ada pada posisi di udara. Kedua kaki dirapatkan dan ditekuk ke depan. Kedua tangan ditekuk ke atas.
  5. Posisi 5. Udin siap mendarat. Kedua kaki dan tangan lurus ke depan.
  6. Posisi 6. Kedua kaki Udin mendarat di atas matras. Kedua telapak tangan menumpu di atas matras.
Teman-teman memperhatikan gerakan Udin. Mereka pun mencoba melaksanakan gerakan yang sama. Tak usang kemudian, hujan mulai reda. Lani, Siti, Dayu, dan Beni pun pamit pulang. Dapatkah kau menirukan gerakan lompatan Udin?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar